Data ECB dan CPM per 28 Januari 2008 mengenai penjualan emas Anggota European Central Bank menunjukkan bahwa penjualan emas oleh anggota mereka dari tanggal 5 Januari 2007 s.d. 28 Januari 2008 adalah sebesar 10.754.055 ounces.
Data ini ikut memberikan sinyal atas krisis keuangan global(Oktober 2008) yang juga menimpa eropa.
Data CPM Group per 12 januari 2007, mengenai Cadangan emas Bank Central sbb:
US 31% (261.50 juta to)
Germany 13% (109.87 juta to)
France 10% ( 84.37 juta to)
Italy 9% (78.83 juta to)
Switzerland 4%( 37,13 juta to)
Japan 3%( 24,60 juta to)
Netherlands 2% (20 juta to)
ECB (european Central Bank) 2% (19.44 juta to)
Cina 2 % (19,29 juta to)
Rusia 2 % (14.33 juta to)
Portugal 1 % (12.30)
India 1 % (11.50)
Venezuela 1% (11.47)
United Kingdon 1% (9.98)
Spain 1% (9.05)
Data diatas merupakan Top 15 Central Banks by Gold Holdings.
Pertanyaannya Berapa % emas yang dipunya oleh Bank Central kita dlm membackup mata uang?
Jawaban inilah yang harus dikita cari dan dampingi sebagai stakeholder dari Mata Uang. Kita Rakyat merupakan stakeholder dari mata uang karena mata uang adalah input. Jika inputnya rusak maka process dan outpunya pun akan rusak. Dan kerusakan itupun sudah banyak terjadi seperti :
- Lemahnya rupiah yang sempat tembus Rp. 10.000/dolar (Oktober 2008)
- Oplos mengoplos disegala bidang, karena mata uang yang dimiliki oleh masyarakat tidak mempunyai nilai
- Tipu menipu.
- dst
Perlu diinformasikan per tanggal 15 Januari 2008 CPM menetapkan negara ini menjadi negara penghasil emas terbesar ke 6 dunia. Dan per 15 Januari 2006, cpm group mempublish cadangan emas yang masih dalam perut bumi negara ini yang dikelola oleh freeport dalam project Grasberg adalah 61.3 juta ounces dan ini adalah CADANGAN EMAS TERBESAR DUNIA.
Jika anda sudah memposisikan diri sebagai investor emas, maka langkah Anda sudah benar untuk menyelamatkan diri sendiri (Qu Anfusakum Waahlikum Naro) dan negara ini. Teruskan berinvestasi emas karena Anda lebih mengerti nilai dan komoditi strategis
Salam Konsultan Investasi Emas
Mohamad Ihsan Palaloi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar