MOHAMAD IHSAN PALALOI
PENGAMAT INVESTASI EMAS
Emas adalah instrumen ekonomi yang paling tua dan kekal sepanjang sejarah manusia. Emas dipersepsikan bernilai dan sangat disukai setiap zaman. Kedudukan emas yang istimewa dihadapan manusia bukan karena manusia yang menetapkannya, tetapi manusia mengikuti ketetapan dari Pencipta Alam ini.
Firman Allah dalam Surat Ali Imran ayat 14 berbunyi “Dijadikan indah bagi manusia kesukaan kepada perempuan, anak laki-laki, harta yang tidak terbilang dari emas dan perak, kuda pilihan dan binatang ternak serta sawah dan ladang”
Jelas sudah bahwa kecintaan manusia kepada emas dan perak bukan tidak berdasar. Dan ayat ini pun telah menunjukkan kepada kita Umat yang baru lahir ini untuk mengikuti dan menjalankan urutan-urutan investasi yang dimulai dari Investasi Istri Solehah, Investasi Anak Soleh dan yang ketiga Investasi Emas. Urut-urutan inipun bukanlah dari penulis tetapi juga dari yang menciptakan Alam Semesta ini. Dan jika ada teori/produk Investasi yang tidak didasarkan dengan Al Quran dan As Sunnah , maka bisa dibilang teori dan produk investasi tersebut tidak akan lama.
Berbicara Investasi Emas sangat berhubungan dengan ekonomi, politik, peradaban suatu zaman, teknologi , daya beli, budaya lainnya. Dan data menunjukkan bahwa semua bermuara ke emas dan harga emas. Ketegangan geopolitik , krisis ekonomi, krisis perbankan, naiknya pendapatan suatu negara, krisis energi, bencana alam, dan lainnya bermuara ke emas dan harga emas. Jadi Semuanya bermuara ke Emas dan Harga Emas. Untuk itu perlu kiranya kita mengetahui hikmah dan kondisi emas & investasi emas khususnya di Indonesia.
1. Emas sebagai Pembayaran yang paling utama di dunia ini dan cadangan Bank Central
Gubernur Bank Central Amerika Alan Greenspan (1999) mengatakan bahwa sampai saat ini emas merupakan alat pembayaran yang paling utama di dunia. Bisa dibayangkan , seorang gubernur Bank sentral negara terkemuka masih memandang bahwa emas merupakan alat pembayaran yang tidak akan terganti sampai kapanpun.
Namun sangat disayangkan fatwa dari Alan Greenspan ini tidak diindahkan oleh para Bank Central. Ini terbukti bahwa Transaksi Bank Sentral (Official Transactions) dari tahun 1968 sampai sekarang lebih dominan adalah transaksi menjual Emas. Ini menunjukkan bahwa mata uang yang dikeluarkan beberapa negara sudah tidak dibackup dan didampingi dengan emas.
Kondisi inipun terjadi di Indonesia dengan rupiah yang hanya dibackup dengan 1% emas. Bisa dibayangkan membeli Komoditi yang Strategis seperti Emas dan Minyak tentunya akan sulit direalisasi dengan sebuah kertas berwarna yang tidak dibackup dengan komoditi yang strategis. Penulis berpendapat bahwa “BUKAN HARGA BBMNYA YANG NAIK ATAU BUKAN HARGA EMASNYA YANG NAIK, MELAINKAN MATA UANGNYA YANG TIDAK PUNYA NILAI”. Statement inilah yang harus banyak dipublish kepada masyarakat dan mahasiswa sehingga masyarakat yang diwakili oleh mahasiswa tepat untuk berekpresi dan tidak salah dalam menuntut keadilan. Salah jika Mahasiswa mendemo BBM yang naik, tapi Demolah mengenai Mata uang yang semakin hari semakin tidak bernilai karena tidak dibackup oleh emas.
Memang kondisi akademisi Indonesia sangat disayangkan tentang pengetahuannya terhadap komoditi , komoditi strategis apalagi komoditi emas. Bisa dibayangkan seorang ekonom tidak mengerti akan Emas, padahal emas adalah instrumen ekonomi yang paling tua dan paling stabil pada setiap zaman dan peradaban. Penulis sering berhadapan dengan ekonom yang mengatakan bahwa Emas tidak bisa menjadi alat investasi dan statement-statement miring lainnya terhadap emas.Padahal alasan Utama dari Investasi Emas adalah Tidak Disiplinnya Mata uang Dalam membackup dirinya dengan emas. Ketidakdisiplinan mata uang ini membuat harga emas menuju harga emas yang alami, seperti tabel berikut :
Tahun-- Rata-rata Harga Emas tahunan (dalam $/to)
PENGAMAT INVESTASI EMAS
Emas adalah instrumen ekonomi yang paling tua dan kekal sepanjang sejarah manusia. Emas dipersepsikan bernilai dan sangat disukai setiap zaman. Kedudukan emas yang istimewa dihadapan manusia bukan karena manusia yang menetapkannya, tetapi manusia mengikuti ketetapan dari Pencipta Alam ini.
Firman Allah dalam Surat Ali Imran ayat 14 berbunyi “Dijadikan indah bagi manusia kesukaan kepada perempuan, anak laki-laki, harta yang tidak terbilang dari emas dan perak, kuda pilihan dan binatang ternak serta sawah dan ladang”
Jelas sudah bahwa kecintaan manusia kepada emas dan perak bukan tidak berdasar. Dan ayat ini pun telah menunjukkan kepada kita Umat yang baru lahir ini untuk mengikuti dan menjalankan urutan-urutan investasi yang dimulai dari Investasi Istri Solehah, Investasi Anak Soleh dan yang ketiga Investasi Emas. Urut-urutan inipun bukanlah dari penulis tetapi juga dari yang menciptakan Alam Semesta ini. Dan jika ada teori/produk Investasi yang tidak didasarkan dengan Al Quran dan As Sunnah , maka bisa dibilang teori dan produk investasi tersebut tidak akan lama.
Berbicara Investasi Emas sangat berhubungan dengan ekonomi, politik, peradaban suatu zaman, teknologi , daya beli, budaya lainnya. Dan data menunjukkan bahwa semua bermuara ke emas dan harga emas. Ketegangan geopolitik , krisis ekonomi, krisis perbankan, naiknya pendapatan suatu negara, krisis energi, bencana alam, dan lainnya bermuara ke emas dan harga emas. Jadi Semuanya bermuara ke Emas dan Harga Emas. Untuk itu perlu kiranya kita mengetahui hikmah dan kondisi emas & investasi emas khususnya di Indonesia.
1. Emas sebagai Pembayaran yang paling utama di dunia ini dan cadangan Bank Central
Gubernur Bank Central Amerika Alan Greenspan (1999) mengatakan bahwa sampai saat ini emas merupakan alat pembayaran yang paling utama di dunia. Bisa dibayangkan , seorang gubernur Bank sentral negara terkemuka masih memandang bahwa emas merupakan alat pembayaran yang tidak akan terganti sampai kapanpun.
Namun sangat disayangkan fatwa dari Alan Greenspan ini tidak diindahkan oleh para Bank Central. Ini terbukti bahwa Transaksi Bank Sentral (Official Transactions) dari tahun 1968 sampai sekarang lebih dominan adalah transaksi menjual Emas. Ini menunjukkan bahwa mata uang yang dikeluarkan beberapa negara sudah tidak dibackup dan didampingi dengan emas.
Kondisi inipun terjadi di Indonesia dengan rupiah yang hanya dibackup dengan 1% emas. Bisa dibayangkan membeli Komoditi yang Strategis seperti Emas dan Minyak tentunya akan sulit direalisasi dengan sebuah kertas berwarna yang tidak dibackup dengan komoditi yang strategis. Penulis berpendapat bahwa “BUKAN HARGA BBMNYA YANG NAIK ATAU BUKAN HARGA EMASNYA YANG NAIK, MELAINKAN MATA UANGNYA YANG TIDAK PUNYA NILAI”. Statement inilah yang harus banyak dipublish kepada masyarakat dan mahasiswa sehingga masyarakat yang diwakili oleh mahasiswa tepat untuk berekpresi dan tidak salah dalam menuntut keadilan. Salah jika Mahasiswa mendemo BBM yang naik, tapi Demolah mengenai Mata uang yang semakin hari semakin tidak bernilai karena tidak dibackup oleh emas.
Memang kondisi akademisi Indonesia sangat disayangkan tentang pengetahuannya terhadap komoditi , komoditi strategis apalagi komoditi emas. Bisa dibayangkan seorang ekonom tidak mengerti akan Emas, padahal emas adalah instrumen ekonomi yang paling tua dan paling stabil pada setiap zaman dan peradaban. Penulis sering berhadapan dengan ekonom yang mengatakan bahwa Emas tidak bisa menjadi alat investasi dan statement-statement miring lainnya terhadap emas.Padahal alasan Utama dari Investasi Emas adalah Tidak Disiplinnya Mata uang Dalam membackup dirinya dengan emas. Ketidakdisiplinan mata uang ini membuat harga emas menuju harga emas yang alami, seperti tabel berikut :
Tahun-- Rata-rata Harga Emas tahunan (dalam $/to)
-----------------------------------------------------
31 Desember 2000 --274.45
31 Desember 2001 --276.60
31 Desember 2002 --347,20
31 Desember 2003 --416.25
31 Desember 2004 --435.60
31 Desember 2005 --513.00
31 Desember 2006 --632.00
31 Desember 2007 --833.75
17 Maret 2008 --1011.25
31 Desember 2000 --274.45
31 Desember 2001 --276.60
31 Desember 2002 --347,20
31 Desember 2003 --416.25
31 Desember 2004 --435.60
31 Desember 2005 --513.00
31 Desember 2006 --632.00
31 Desember 2007 --833.75
17 Maret 2008 --1011.25
2. Emas sebagai Teknologi
Emas dipakai pada alat-alat elektronik karena emas bisa menjadi alat penghantar yang baik dibandingkan logam lainnya. Data menunjukkan bahwa banyak perusahaan pemulung dari negara produsen elektronik memburu emas ke negara konsumen elektronik. Perusahaan pemulung yang memburu barang elektrnonik bekas gencar memburu elektronik seperti handphone & kartu simnya, komputer dan barang elektronik yang didalamnya terdapat emas.
Berikut data dari negara-negara yang menggunakan emas sebagai teknologi khususnya barang elektonik pada tahun 2006 :
(Dalam ratusan ounces)
Emas dipakai pada alat-alat elektronik karena emas bisa menjadi alat penghantar yang baik dibandingkan logam lainnya. Data menunjukkan bahwa banyak perusahaan pemulung dari negara produsen elektronik memburu emas ke negara konsumen elektronik. Perusahaan pemulung yang memburu barang elektrnonik bekas gencar memburu elektronik seperti handphone & kartu simnya, komputer dan barang elektronik yang didalamnya terdapat emas.
Berikut data dari negara-negara yang menggunakan emas sebagai teknologi khususnya barang elektonik pada tahun 2006 :
(Dalam ratusan ounces)
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Negara ---Emas untuk Pabrik Elektronik--- Total Penggunaan emas u Pabrikasi
-------------------------------------------------------------------------------------------------
India ---2.500 ---9.700
Italia ---30 ---10.200
Amerika ---740--- 7.200
Jepang ---2.950--- 5.230
German ---215 ---1.285
Inggris ---275--- 1.290
Perancis ---98 ---1.057
Swiss ---140 ---1.140
Spanyol ---10--- 736
Data diatas menunjukkan bahwa Jepang lebih dominan menggunakan emas untuk elektronik dibandingkan negara lainnya.
Terlepas dari data tersebut, Penulis pernah menanyakan kepada seorang Akademisi Metalurgi tentang Emas. Akademisi pun menjawab bahwa emas dibahas saat kuliah hanya 2 paragraf. Kesimpulan sementara Penulis adalah akademisi baik dalam bidang ekonomi maupun dalam bidang logam tidak mengerti akan emas dan menyimpulkan bahwa pemulung lebih mengerti akan emas.
Ironis memang, Indonesia sebagai Penghasil Emas terbesar ketujuh dunia dan sebagai negara yang mempunyai kandung emas terbesar dunia, namun masyarakat dan akademisinya yang tidak mengerti emas.
3. Emas sebagai Perhiasan dan sebagai alat Investasi serta Barometer Peradaban
Secara Global , 70 % penggunaan atau demand emas adalah untuk Pabrik Perhiasan. Dan China sudah mempublish dirinya sebagai negara produsen perhiasan terbesar dunia mengalahkan perancis, India , Australia dan negara lainnya. Di setiap Pameran Budaya di beberapa negara yang masyarakatnya apresiasi terhadap emas lebih dominan memamerkan emas dibandingkan dengan produk-produk lainnya. Ini tidak terlepas dari daya beli masyarakatnya dan inisiatif masyarakat negara tersebut untuk belajar dan apresasi terhadap emas.
China memproduksi perhiasan secara besar-besaran dan mengekspor keberbagai negara konsumen Perhiasan. Dengan menggunakan 1 mesin produksi perhiasan , namun menghasilkan 2 produk yang berbeda nilainya yaitu Produk Perhiasan Emas dan Produk Perhiasan Non Emas dengan Kualitas yang sama . Kedua produk perhiasan tersebut diminati oleh negara konsumen perhiasan. Negara konsumen perhiasan emas seperti India, Thailand, Dubai dan negara penghasil minyak lainnya. Sedangkan negara Konsumen perhiasan Non emas salah satunya adalah Indonesia. Maka tidak heran sekarang ini perhiasan yang dipakai oleh wanita-wanita Indonesia adalah perhiasan yang tidak bernilai, dan bahkan tidak jarang plastik dan karet digunakan untuk perhiasan.
Namun berbeda dengan Suku Madura, Bugis, Batak, Padang serta suku lainnya yang masih mempertahankan emas sebagai perhiasan dan investasi disetiap kondisi ekonomi Indonesia.
Disisi lain, penulis melihat profesional muda yang terbiasa berinternet sudah mulai sadar akan emas dan investasi emas. Ini terbukti dengan makin banyaknya profesional muda antri untuk membeli Emas Logam MULIA di PT Aneka Tambang Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam MULIA walaupun sempat diberlakukan inden karena banyaknya permintaan pembelian emas logam mulia untuk investasi. Memang semakin terbukanya informasi secara global, maka secara global institusi dan individu akan mencari nilai melalui mesin pencari informasi. Salah satu nilai itu terdapat pada Emas. Alasan kedua inilah yang menjadi dasar untuk berinvestasi Emas walaupun hanya 1 gram emas logam MULIA.
Kesimpulannya adalah adanya kondisi individu dan negara yang sudah sadar sejak tahun 1930 untuk mempelajari emas dan investasi emas dan adanya kondisi individu & negara yang belum mengerti akan emas dan investasi emas. Kesenjangan ini pulalah yang akan terjadi pada masyarakat kita kedepan jika edukasi tentang emas dan investasi emas tidak merata melalui pendidikan.
Ketiga hikmah diatas merupakan bagian dari hikmah-hikmah dan pesan dibalik emas dan Investasi Emas.. Besar Harapan, Emas dan Investasi Subur di Indonesia sehingga Indonesia baik masyarakatnya dan akademisinya maupun negaranya lebih dihormati oleh bangsa-bangsa dan negara Lainnya. Selamat berinvestasi emas & selamat mempelajari kembali emas.Semoga
Negara ---Emas untuk Pabrik Elektronik--- Total Penggunaan emas u Pabrikasi
-------------------------------------------------------------------------------------------------
India ---2.500 ---9.700
Italia ---30 ---10.200
Amerika ---740--- 7.200
Jepang ---2.950--- 5.230
German ---215 ---1.285
Inggris ---275--- 1.290
Perancis ---98 ---1.057
Swiss ---140 ---1.140
Spanyol ---10--- 736
Data diatas menunjukkan bahwa Jepang lebih dominan menggunakan emas untuk elektronik dibandingkan negara lainnya.
Terlepas dari data tersebut, Penulis pernah menanyakan kepada seorang Akademisi Metalurgi tentang Emas. Akademisi pun menjawab bahwa emas dibahas saat kuliah hanya 2 paragraf. Kesimpulan sementara Penulis adalah akademisi baik dalam bidang ekonomi maupun dalam bidang logam tidak mengerti akan emas dan menyimpulkan bahwa pemulung lebih mengerti akan emas.
Ironis memang, Indonesia sebagai Penghasil Emas terbesar ketujuh dunia dan sebagai negara yang mempunyai kandung emas terbesar dunia, namun masyarakat dan akademisinya yang tidak mengerti emas.
3. Emas sebagai Perhiasan dan sebagai alat Investasi serta Barometer Peradaban
Secara Global , 70 % penggunaan atau demand emas adalah untuk Pabrik Perhiasan. Dan China sudah mempublish dirinya sebagai negara produsen perhiasan terbesar dunia mengalahkan perancis, India , Australia dan negara lainnya. Di setiap Pameran Budaya di beberapa negara yang masyarakatnya apresiasi terhadap emas lebih dominan memamerkan emas dibandingkan dengan produk-produk lainnya. Ini tidak terlepas dari daya beli masyarakatnya dan inisiatif masyarakat negara tersebut untuk belajar dan apresasi terhadap emas.
China memproduksi perhiasan secara besar-besaran dan mengekspor keberbagai negara konsumen Perhiasan. Dengan menggunakan 1 mesin produksi perhiasan , namun menghasilkan 2 produk yang berbeda nilainya yaitu Produk Perhiasan Emas dan Produk Perhiasan Non Emas dengan Kualitas yang sama . Kedua produk perhiasan tersebut diminati oleh negara konsumen perhiasan. Negara konsumen perhiasan emas seperti India, Thailand, Dubai dan negara penghasil minyak lainnya. Sedangkan negara Konsumen perhiasan Non emas salah satunya adalah Indonesia. Maka tidak heran sekarang ini perhiasan yang dipakai oleh wanita-wanita Indonesia adalah perhiasan yang tidak bernilai, dan bahkan tidak jarang plastik dan karet digunakan untuk perhiasan.
Namun berbeda dengan Suku Madura, Bugis, Batak, Padang serta suku lainnya yang masih mempertahankan emas sebagai perhiasan dan investasi disetiap kondisi ekonomi Indonesia.
Disisi lain, penulis melihat profesional muda yang terbiasa berinternet sudah mulai sadar akan emas dan investasi emas. Ini terbukti dengan makin banyaknya profesional muda antri untuk membeli Emas Logam MULIA di PT Aneka Tambang Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam MULIA walaupun sempat diberlakukan inden karena banyaknya permintaan pembelian emas logam mulia untuk investasi. Memang semakin terbukanya informasi secara global, maka secara global institusi dan individu akan mencari nilai melalui mesin pencari informasi. Salah satu nilai itu terdapat pada Emas. Alasan kedua inilah yang menjadi dasar untuk berinvestasi Emas walaupun hanya 1 gram emas logam MULIA.
Kesimpulannya adalah adanya kondisi individu dan negara yang sudah sadar sejak tahun 1930 untuk mempelajari emas dan investasi emas dan adanya kondisi individu & negara yang belum mengerti akan emas dan investasi emas. Kesenjangan ini pulalah yang akan terjadi pada masyarakat kita kedepan jika edukasi tentang emas dan investasi emas tidak merata melalui pendidikan.
Ketiga hikmah diatas merupakan bagian dari hikmah-hikmah dan pesan dibalik emas dan Investasi Emas.. Besar Harapan, Emas dan Investasi Subur di Indonesia sehingga Indonesia baik masyarakatnya dan akademisinya maupun negaranya lebih dihormati oleh bangsa-bangsa dan negara Lainnya. Selamat berinvestasi emas & selamat mempelajari kembali emas.Semoga
4 komentar:
salam kenal Pak Ihsan !
Saya pengunjung blog anda dari Bali
Saya sebenarnya mencari info seperti ini dari dulu, adanya blog anda cukup membantu saya untuk selalu update thd harga emas saat ini terutama di Indonesia.
Tolong selalu diperbaharui pak infonya .
Karena saya yakin emas adalah salah satu investasi yang menjanjikan di masa depan karena jumlahnya yang terbats di Bumi ini , suatu saat pasti akan habis.
Trimakasi infonya
Terima Kasih Pa Agus MK,
Ajak teman-teman untuk investasi emas walaupun hanya 1 gram emas batangan Logam Mulia.tq
palaloi
Hallo Pak Ihsan , jumpa lagi dgn saya . :-)
Pak tolong dong buat review harga emas berkaitan dengan kondosi ekonomi global saat ini. Itu lho pak krisis yang melanda Ameraka belakangan ini, apa dampaknya pada prospek emas saat ini ?
Gimana kita musti berstrategi ?
Saya tunggu lho tulisannya , kalo bisa segera ya ..
Tdd
Agus MK
Terima kasih Pa Agus,
maaf saya baru sempat komentari.
dampaknya yang pasti karena mata uang dolar terpuruk pastinya mata uang kita pun akan mengikuti.
Ibaratnya A punya utang dengan B. si A badung pastilah B ikut pusing. begitu pula dengan negara-negara lainnnya. memang di kondisikan bahwa jika amerika flu negara lain ikut pusing.
pembiaran ini terus berlanjut dan tidak pernah ada yang mematahkan teori ini.
tq
Posting Komentar